Saat ini sudah ada 32 pelaku usaha penggemukan sapi di dalam negeri yang berkomitmen mengimpor sapi indukan sesuai ketentuan pemerintah.
kebutuhan daging pada bulan Mei – Juni 2018 sebesar 116,339 ton yang dapat dipenuhi dari produksi daging sapi lokal 75,403 ton, sedangkan kekurangannya 40,936 ton dipenuhi dari impor dalam bentuk sapi bakalan dan daging beku.
Pemerintah juga berencana mengimpor daging sapi untuk industri sebanyak 129.000 ton dan sapi potong (bakalan) sebesar 550.000 ekor.
Super prioritas program peternakan (SP3) 1.000 desa sapi tahun anggaran 2020 merupakan kegiatan pengembangan sapi indukan dan sapi bakalan dengan berbasis korporasi petani atau peternak.
Kemudian pada Februari 2021 nanti direncanakan akan dimulai pengapalan sapi dari sumber negara lain yaitu Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia.
Kenaikan harga karkas di RPH saat ini dipicu kenaikan harga sapi bakalan asal Australia selama satu semester terakhir, yang pada Juni 2020 masih berada di kisaran USD 2,8 per kg berat hidup dan kini pada Januari 2021 menjadi USD 3,78 per kg berat hidup.
Tingginya harga daging sapi di Indonesia juga disebabkan oleh tingginya harga logistik, terutama biaya penyimpanan dalam cold storage.